Ini tentang jarak
yang dulu sempat aku pertanyakan. Jarak yang tidak mampu ditempuh hanya dengan
berlari atau dengan pasport. Lebih jauh dari itu. kamu aku dan perasaan mu.
Tepat sekali, jika kau mau sedikit saja memberikan aku tumpangan , mungkin aku
akan sampai walau dengan waktu yang agak lama. Tapi itu sudah berlalu, terlalu
bodoh jika aku hanya menyesali semua yang telah lalu berlalu melaluiku. Aku
tetap aku yang dulu, penikmat kehidupan, pendengar deru angin lembut yang
berhembus, pengamat teduhnya langit, penanti mentari dipagi hari.
Semua ini seperti
harta karun. Ajaib . Inilah yang dinamakan hidup.
Terkadang tidak
semua harapan mu terkabul dalam waktu sekarang.
"Kamu"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar