Pages

Minggu, 28 Oktober 2012

Debu.Angin.Hujan


Aku entah begitu lunglai dengan serpihan hati yang mengikuti.
Aku layaknya debu di udara mengikuti arah angin, mendayu, berdansa mesra dengan angin.
Namun, aku hancur ketika badai terlalu kuat menerjang.
Kamu meminjamkanku serbuk kekuatan untuk menyusun serpihan.
Kamu adalah hujan yang memeluk debu dengan erat dalam hitungan milisekon.
Namun kau buram .
Oh tidak..
Ketika hujan tidak hadir.
Debu gusar meronta lelah berdansa dengan angin.
Genggam lah aku wahai senyawa yang turun dari langit,
Lepaskan aku dari belenggu angin.
Bawalah aku turun ke daratan dengan caramu yang lembut.
Aku menunggu saat itu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar